Langsung ke konten utama

Farah

Ratna , itu namaku ....
aku gadis berusia 17 tahun , aku di lahirkan dari keluarga sederhana namun aku tak pernah haus akan kasih sayang dari kedua orang tua ku  . kedua orang tuaku amat menyayangiku karna kebetulan hanya aku anak satu-satunya yang mereka miliki.
aku anak tunggal yang mendapat begitu sempurna perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuaku .
hari-hari ku penuh dengan suka cita canda kebersamaan dengan kedua orang tua ku .

kehidupan ku berjalan indah manis namun ada warna baru yang melengkapi setiap hari ku saat Farah masuk ke dalam cerita hidupku .

aku teringat surat yang kutemukan di dalam selimut tadi
entah apa yang ada di fikiran ibu bayi mungil ini sampai ia tega membuang anaknya sendiri .
" Bunda , ayah ( agak sedikit ragu ) boleh jika anak ini kita jaga dan menjadi bagian dari keluarga kita ? "
entah bahagia yang seperti apa yang kurasakan , bahagia sekali saat ayah setuju dengan keinginanku
" Terima kasih ayah bunda " ( ku kecup keduanya )
terukir senyum manis di wajah ayah dan bunda yang membuat pagi itu terasa luar biasa
" Oh iya , mau di kasi nama siapa ya ?"
" Farah saja bunda ayah"
" wah nama yang baik sayang "

dan bayi kecil ini telah mempunyai nama dengan nama yang baik dan semoga hidupnya akan menjadi baik :*
aku mencintainya layaknya anakku sendiri , entah...... entah mengapa aku begitu mencintainya seperti ada semangat baru yang memberi energi positif ke dalam diriku .
menikmati senja bersama farah sudah menjadi kebiasaanku , duduk di teras rumah melihat indahnya senja sambil memangku dan sesekali ku ajak farah berbicara walaupun dia sama sekali belum bisa berbicara , hanya tawa cantik yang terukir di bibirnya tiap kali ku ajak dia bercanda .
" Hay sayang " bunda mengagetkanku dari belakang
suasa teras menjadi hangat dengan kehadiran bunda yang sesekali meledakkan tawa dari candaan bunda .
"ada apa nih rame banget padahal cuma 3 orang suaranya kaya orang sekampung "
dan kehadiran ayah menambah keramaian dan menghadirkan lebih banyak tawa dari lelucon lelucon yang ia tampilkan dan Farah juga ikut tertawa seakan mengerti apa yang sedang kami tertawakan .


♥ ♥ 

Pagi itu seperti biasa setelah selesai dengan kewajibanku beribadah langsung aku keluar rumah untuk menikmati sejuknya embun pagi dan tenangnya merasakan suasana pagi.
namun ada yang aneh ketika kudapati seorang bayi yang umurnya sekitar 9 bulan tertidur pulas di depan pintu rumahku
kukerutkan keningku bingung siapa ibu anak ini yang tega meninggalkannya sendiri .
perlahan ku gendong bayi mungil itu ku raba wajahnya terasa begitu dingin , ya mungkin karna angin malam serta udara pagi yang sejuk . kuraba ke dalam selimut yang membalut di tubuhnya kudapati sebuah surat . kubawa bayi mungil itu masuk dan ku panggil bunda yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi .

" Bunda..... bunda sini deh " teriakku dari ruang tamu
" ada apa sayang, bunda masih masak  " teriak bunda namun masih tetap melanjutkan masaknya
" aku nemuin bayi bunda "
" kamu bercanda sayang ? " bunda mengerutkan kening bingung antara harus percaya atau tidak , bunda langsung menghentikan kegiatannya dan berlari ke ruang tamu .

" bayi darimana ini sayang ? " kerutan di wajah bunda semakin dalam melihat seorang bayi tertidur pulas dalam gendonganku
" aku nemu di depan pintu ma , gak ngerti juga ini bayi siapa "
seketika ruangan tamu hening aku dan bunda saling pandang bingung harus apa dengan bayi ini , dan kedatangan ayah mencairkan keheningan

" ada apa sih pagi-pagi sudah ribut-ribut bercanda aja , pake sebut sebut bayi tadi ayah dengar "
" ini yah " aku menunjukkan bayi mungil itu ke hadapan ayah

ekspresi yang sama di wajah ayah seperti aku dan bunda tadi saat pertama kali melihat bayi mungil ini
bingung antara percaya dan tidak namun bayi ini nyata , dia masih bernyawa senyum yang terukir di bibirnya manis sekali .

ku buka dan kubaca dengan baik yang isi nya :


kulihat kedua orang tuaku 

"ayah bunda boleh aku menjaga anak ini dan merawatnya hingga dewasa ?" penuh harap 
" Boleh sayang , asal kamu janji sama ayah sama bunda akan mengurus bayi ini dengan baik"
" Kamu aja deh yang memberi nama sayang " kata ayah
" Gimana kalo Farah Salsabila aja yah "
" Wah itu nama yang bagus sayang "

♥ ♥ 
seminggu berlalu , rumah menjadi semakin ramai dengan kehadiran bintang kecilku Farah , tangisannya di tengah malam membuat warna baru dalam hidupku . 

aku memang belum pernah mempunyai anak namun aku cukup mahir dalam mengurus bayi , ya mungkin karna memang aku yang mencintai anak-anak .
dan aku juga sering mengurus anak-anak dari kakak sepupuku kalau mereka sibuk dengan urusan pekerjaan mereka yang harus bepergian jauh .

kehadiran farah memberi cerita baru dalam keluarga kami . dan dengan kehadiran Farah kami menjadi klebih harmonis . kami lebih kompak dalam hal apapun termasuk mengurus Farah.

seperti mengerti apa yang ku katakan .


" Eh , bunda . ih bundanya aku uda cakep wangi lagi kan aku jadi makin cinta "

" Ah kamu bisa aja " bunda mencium keningku
" Bunda liat deh Farah pipinya makin gemesin yah "
" Iya sayang makin chubby gitu yah "

dan tiba-tiba ayah datang menghampiri kami


" ahh ayah lebay " kataku sambil memanyunkan bibir

"ahahaha langsung manyun aja " ayah mengusap-usap kepalaku



♥ ♥ 

aku sudah tak lagi bekerja , aku mengurus Farah dan ayahlah yang mencariu nafkah untuk keluarga kami .
ingin rasanya tetap bekerja namun ayah melarangku karna kata ayah aku lebih baik menjaga farah bersama ibu di rumah .
dan aku jugatak mau hanya mengurus farah di rumah , aku mengajak ibu untuk buat usaha kecil-kecilan di rumah untuk membantu ayah mencukupi keperluan kami dan sedikit bisa membantu untuk biaya sekolah farah .

5 tahun berjalan , kini Farah telah tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang cantik . dia juga menggemaskan dengan segala ulah dan tingkah lucunya yang setiap hari mewarnai hari-hariku .




diusianya yang telah memasuki tahun ke 5 membuat rasa cinta kasih ku semakin besar .

farah sekarang sudah masuk ke dunia pendidikan sekarang dia telah belajar di  sebuah taman kanak-kanak tak jauh dari rumahku .

setiap pagi aku menyiapkan segala keperluan sekolahnya .

mulai dari membangunkannya tidur mengajarkannya untuk bangun subuh dan mengajarkannya untuk tak tinggal ibadahnya walaupun belum menjadi kewajibannya aku menanamkan itu sejak dini agar esok farah menjadi anak yang berguna bagi agamanya . 

hari ini hari pertama farah masuk sekolah dan sebelum berangkat aku dan keluargaku menyempatkan untuk sarapan bersama.

" sayang ayo makannya jangan males-malesan harus semangat dong kan kita mau sekolah" kucoba merayu farah yang agak malas pagi itu 

" Bunda , farah takut " 
" takut kenapa sayang " ku pegang tangan farah mencoba memberi semangat 
" Farah takut , bunda tinggalin disana farah sama siapa  ? kalo ibu gurunya galak gimana ? " setitik air mata menetes

kupegang wajahnya dan ku hapus air mata yang membasahi pipi gadis kecilku 
" Sayang , bunda akan ada disana nunggui farah sampai farah selesai belajar "
"bunda janji bakal temenin farah sekolah " terukir kembali senyum manis di wajah bintang kecilku
" janji sayang , ayo makannya di habisin terus kita berangkat ke sekolah kita minta bonceng ayah aja kakek sayang"

" yeyyy asik " farah mencium pipiku sebelum melanjutkan makannya sementara ayah dan bunda hanya tersenyum melihat kami .

ada warna baru di setiap hari yang aku rasakan , farah memberi warna yang luar biasa membuat lelahku berubah menjadi semangat untuk terus merawatnya .
dan karna farah pula sampai saat ini aku masih belum kepikiran untuk mencari pasangan .

semua terasa indah dan terlalu manis jika harus di lewatkan begitu saja . namun semua rasa manis itu brubah menjadi rasa yang begitu pahit untuk ku hadapi  saat farah jatuh sakit .

♥ ♥ 
malam itu farah demam tinggi dan demamnya kali ini beda dari demam yang biasa di alami oleh farah .
ku bangunkan bunda dan ayah,  ku ajak mereka kerumah sakit .
ayah pergi ke rumah pak samad tetangga sebelah yang memiliki mobil maksud untuk meminjam mobilnya karna kalau pake motor pasti susah membawa farah .
sementara bunda menyiapkan pakaian untuk farah dan aku hanya memeluk farah erat berharap itu mampu menurunkan demam farah tampak konyol tapi hanya itu yang mampu kulakukan .

ayah datang membawa mobil yang dia pinjam ketangga segera aku dan bunda masuk mobil karna sedari tadi kami telah menunggu ayah .

" sayang , kamu jangan panik yah " bunda mencoba menenangkanku
" gimana aku gak panik bunda , tak pernah farah demam sampai seperti ini . kalaupun dia mimisan tak pernah sampai pucat seperti ini bunda " tak tertahan lagi air mataku dan tumpah begitu saja membanjiri pipiku

sesampainya di rumah sakit farah di larikan ke UGD untuk di periksa .
aku ayah serta bunda menunggu cemas di depan pintu ruang UGD .
setelah memeriksa farah dokter keluar dengan wajah yang aneh , dalam batinku 
" ada apa ini kenapa muka dokter terlihat begitu sedih "

aku yang masih berdiri melihat dokter mencoba mengerti kondisi farah dari raut wajah dokter . sementara ayah dan bunda langsung menemui dokter dan menanyakan keadaan farah. 

"gimana dokter keadaan cucu kami " serempak ayah dan bunda
"keadaannya tak baik pak buk , bisa saya bicara dengan ibunya farah ?"

aku langsung mendekati dokter seraya berkata 
" saya ibunya dok"
" mari ibu ikut saya ke ruangan "
" baik dok "

aku mengikuti dokter dari belakang sementara ayah dan bunda tetap berada di depan pintu ruangan dimana farah di rawat .

"silahkan duduk bu "
"terima kasih dok"

pembicaraan aku dan dokter berlangsung begitu saja hingga dokter memberitahukan bahwa farah mengidap penyakit Leukemia .
seketika tubuhku lemah seperti tak ada tenaga sedikit pun yang kupunya , terasa nyeri yang teramat , terasa sesak seperti ada sesuatu yang menyumbat di kerongkonganku serasa tak mampu lagi bernafas.
tak percaya tapi ini nyata , aku dengan jelas mendengar kalau dokter bilang farah mengidap leukemia sebuah kanker yang menyerang sum sum tulang .

aku berharap ini hanya mimpi 
" dok , mungkin dokter salah farah selalu sehat dan selalu terlihat ceria dia tak pernah mengeluh sakit dok " dengan air mata yang telah membanjiri pipiku 

" bu , apakah farah sering mimisan ? "
" iya dok "
" itu salah satu gejala farah terjangkit leukemia bu ,  untuk sementara farah harus di rawat dulu disini bu agar kami mudah menangani dan  mengecek kondisi farah setiap hari "
" lakukan yang terbaik buat farah dokter "
" pasti bu "
" terima kasih dok , saya permisi dulu "
" sama-sama bu "

Terasa tak menyentuh lantai saat aku keluar dari ruangan dokter , sesak yang teramat di dadaku nyeri yang luar biasa menjalar di seluruh tubuhku .

farah .... gadis kecil yang selalu tersenyum dan tak pernah mengeluhkan rasa sakitnya ternyata mengidap penyakit yang menakutkan sebuah kanker darah. 

aku menghampiri ayah dan ibu yang menunggu di ruangan tempat farah di rawat , ibu langsung memelukku dan menanyakan kondisi farah dengan cemasnya 

" bagaimana dengan farah sayang ? dia baik-baik aja kan ? "
" farah mengidap kanker bunda , ayah " kembali tertumpah air mataku 
" kanker ??? " ayah dan bunda seperti tak percaya sama denganku saat dokter memvonis farah , mengidap penyakit mengerikan itu .

kesedihan yang teramat menyelimuti setiap hati aku ayah serta bunda .


♥ ♥ 
Sudah seminggu Farah tergeletak di pembaringan Rumah Sakit dengan selang selang yang entah apa namanya menguasai tubuh Farah . belum lagi jarum jarum mengerikan itu menusuk ke tubuh farah .
meski demikian entah kenapa farah yang selalu menguatkanku dengan senyum manisnya seharusnya aku yang menyemangatinya .
farah memang bintang bagiku , dia yang memberi cahaya semangat setiap hariku dan saatdia sakit seperti ini perlahan cahaya itu meredup .

sore itu !!!
"Bunda " farah memanggilku dengan manja 
" Iya sayang ?" 
"Farah pengen makan apel bunda" 
" wah apelnya habis sayang, anggur mau gak ?"
terukir kekecewaan di wajah gadis kecilku 
"Tapi aku maunya apel bunda , beliin aku apel bunda " 
"Iya sayang bunda beli dulu yah " 

aku keluar dengan rasa takut yang entah kenapa rasa takut itu terus menguasai diriku .farah terlihat aneh . tak pernah iya memintaku menuruti kemauannya hingga memaksa .
mungkin perasaan takut ini karna aku harus meninggalkan farah sendirian di kamar karna kebetulan ayah dan bunda belum sampai di rumah sakit .

setapak demi setapak kakiku melangkah menuruni anak tangga dengan keraguan dan ketakutan yang menyelimuti hatiku mencoba tenang namun semakin rasa takut itu menari-nari di pikiranku .

sesampainya di toko buah tepat di depan Rumah Sakit telpon genggamku berbunyi tertera di layar Dokter Andini , dokter yang menangani Farah .
kukerutkan kenigku bingung ada apa Dokter Andini menelpon , langsung ku terima 

"Hallo dokter"
"Ibu Ratna anda ada dimana ? bisa ibu segera ke Rumah Sakit
"Ya dok saya sedang ada di toko seberang rumah sakit sebentar lagi saya kembali dok"

dari suaranya dokter andini seperti menahan tangis 
selesai membeli pesanan Farah aku kembali ke kamar Farah dengan mempercepat langkahku .

bingung ketika kudapati Farah tak ada di kamarnya , ku temui suster dan Farah kembali masuk di Ruang UGD . 
seperti ada petir yang menyambar terasa sesak ketika sukster mengatakan Farah masuk ke UGD . 

sesampainya di UGD kudapati ayah dan bunda sedang berdiri dengan wajah cemas di wajah tua keduanya , bunda yang sesekali menyeka air matanya .
kudekati keduanya dengan rasa cemas yang luarbiasa
"Ayah , bunda ada apa dengan FARAH " buliran air mata membanjiri pipiku 
"Kata dokter Farah terjatuh dari ranjangnya dan kepalanya membentur meja" Bunda memberhentikan pembicaraannya sambil menyeka air matanya yang telah membanjiri mata indahnya 
"Farah juga kehilangan banyak darah sayang, kamu dari mana sayang ?" ayah merangkulku

ku tundukkan mukaku dalam dalam ada rasa menyesal yang teramat di sudut hatiku kemudian dengan suara terbata kuceritakan kenapa aku meninggalkan farah di kamarnya .

sekitar 20 menit kami menunggu dokter dengan cemas kemudian Dokter andini keluar dari ruangan dengan wajah yang tak ku inginkan , dari raut wajahnya terlihat jelas ada berita tak baik yang akan di sampaikan dokter , ayah dan bunda langsung menghampiri dokter 

"Dok gimana farah dia baik-baik saja kan dok?"
" Pak , buk maafkan saya . saya dan yang lain sudah berusaha semampu kami untuk menyelamatkan Farah namun kami tidak berhasil menyelamatkan farah ." 

sontak aku ayah serta bunda tak percaya akan hal itu bunda langsung tak sadarkan diri seketika itu juga 


♥ ♥ 

setahun sudah Farah di makamkan , bintang kecilku kini telah bahagia bersama Tuhannya , aku hanya mampu mengenang masa masa indah bersama putri kecilku.
begitu banyak kenangan manis yang kami ciptakan .
tiap kali rindu menerpa hatiku  kubuka album fotoku dan farah yang tersusun rapi dalam album.

kini aku telah menikah dengan pria yang begitu mencintaiku dan keluargaku aku juga tengah mengandung dan calon putriku yang sedang bermain di dalam perutku akan menjadi bintang baru untukku .





With Love

Vita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MA , KEMBALIKAN WAKTU KU

Langit sore itu terlihat tak seindah biasanya , terlihat gelap nan pekat di atas sana meskipun masih tetep terlihat indah dengan warna ini . tetes demi tetes air nan sejuk berjatuhan membasahi bumi ini Rara , gadis berusia lima   belas tahun ini , tak henti-hentinya menghitung tiap tetes air hujan yang mengalir di jendela kamarnya . terasa sejuk dan menenangkan hati setiap jiwa yang menikmatinya . Fikirannya pun melayang terbang ke dunia fantasi , menciptakan keindahan yang luar biasa dengan warna warni pelangi yang menghiasi tiap sudut khayalannya , namun semua khayalan itu hancur berantakan dalam waktu singkat saat terdengar suara wanita dari balik pintu kamarnya . Tok …..tok …. Tok …” Ra, ra mama boleh masuk “ “Ah..Eh boleh ma , masuk aja gak di kunci kok” “Kamu lagi apa sayang ?”   “ ngeliatin hujan aja ma” “kamu ini , demen banget ngeliatin hujan , entar ada petir loh” “Habisnya enak mah ngeliatin hujan Senyum manis terukir indah di bibir wanita 30 tahun itu

Dua Bintang Paling Bersinar

Saat semua telah larut dalam kesunyian malam , nia seorang gadis Belia yg hidup sendiri di sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta barat masih terdiam melihat dua bintang yang paling bersinar malam itu sambil melihat sebuah rekaman milik Ayah nya dan mengkhayalkan kehidupan nya dulu yang indah sebelum kejadian itu merenggut seluruh anggota keluarga nya . Kejadian itu terjadi sekitar 2 tahun lalu kala itu nia dan keluarga nya di kenal sebagai keluarga yang sangat di segani dan di hormati seluruh warga di daerah sekitar tempat tinggal nya . Nia melalui hari-harinya dengan kebahagiaan yang tak terkira . Ayah dan ibu nya sangat menyayangi nya , ia selalu di manja kebetulan dia anak satu-satu nya sehingga kasih sayang kedua orang tua nya sepenuhnya ia dapatkan . Namun di suatu hari , Dinda kakak sepupu nya Nia ponakan dari ayah nya melangsungkan acara pernikahan di Bandung . Nia dan keluarga nya pergi ke acara pernikahan dinda dengan mengendarai mobil , karna nia tak ingin nai

Jatuh cinta yang salah alamat

Ketika bagiku kau adalah tujuan  Kau malah menjadikanku salah satu dari pencarian  Awalnya , ku kira ini sebuah kebenaran karna selama ini jatuh hati tak pernah sebenar ini  Tapi , aku salah  Aku salah memilih tempat untuk menetap  Entah ini cara Tuhan meng-iyakan skenariomu  Entah pula cara Tuhan mengajarkanku untuk membuka sedikit hati yang selama ini ku tutup rapat karna sakit  Entahlah , ku coba untuk ikhlas tapi tetap saja sakit  Kau yang awalnya berusaha keras memberiku harap  Kau pula yang akhirnya berusaha merusak segala harap  Ku coba untuk melupa tapi sialnya aku semakin ingat  Dan bodohnya aku masih menyemai harap yang aku sendiri tau harap itu sudah kau matikan tanpa sisa