Langsung ke konten utama

Selangkah Lebih baik


Karna kebetulan sekarang Bulan suci Ramadhan apa salahnya kita jadikan Ramadhan tahun ini menjadi awal untuk jadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya . kita sadar bahwa tak ada manusia yang sempurna namun gak salah kan kita berusaha menjadi manusia yang lebih baik .

gak salah dong kita manfaatin moment bulan suci Ramadhan ini jadi moment memperbaiki diri , selangkah lebih baik dari sebelum-sebelumnya .
memperbaiki ibadah-ibadahnya yang selama ini masih sering lalai , lupa bahkan malas melakukannya .
nah mending kita sama-sama memperbaiki diri kita masing-masing untuk menjadi Hamba yang dicintai sang Maha Pencipta dan Rasulullah . 

tapi ..... terkadang ada pihak-pihak yang demen matahin semangat kita , dan biasanya sih itu orang-orang di sekitar kita . bisa tetangga bahkan temen .
kita yang tiba-tiba mendadak rajin sholat lima waktu , rajin sedekah , ibadah-ibadah yang lainnya juga bagus ehhh malah di katain sok alim .
kan gak enak banget dengernya , dan terkadang hati jadi ragu untuk beribadah takut di katain sok alim .

menurut aku sih cuekin aja , kasi senyum termanismu ke dia dan bilangin ini bukan karna aku pengen di liat manusia tapi aku pengen di sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala .
kali aja dia berfikir dan bisa bareng-bareng untuk jadi lebih baik . ya kalo dianya masih tetep ngatain ya sudah abaikan aja , tetep semangat aja untuk jadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi :) 

masa iya mau terus-terus berdiri di tempat , berani melangkah ... melangkah untuk menjadi salah satu dari ribuan manusia yang sayang Sang Maha Pencipta .
kita hidup harus punya tujuan , karna kita di ciptakan juga ada tujuannya bukan sembarang di ciptain . 
tinggal tergantung kita , apa tujuan kita hidup .... pilihlah tujuan yang membawa kita kekebahagiaan yang luar biasa .... kebahagiaan Dunia dan Akhirat .

Ayo semangat Selangkah lebih baik 


With Love 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MA , KEMBALIKAN WAKTU KU

Langit sore itu terlihat tak seindah biasanya , terlihat gelap nan pekat di atas sana meskipun masih tetep terlihat indah dengan warna ini . tetes demi tetes air nan sejuk berjatuhan membasahi bumi ini Rara , gadis berusia lima   belas tahun ini , tak henti-hentinya menghitung tiap tetes air hujan yang mengalir di jendela kamarnya . terasa sejuk dan menenangkan hati setiap jiwa yang menikmatinya . Fikirannya pun melayang terbang ke dunia fantasi , menciptakan keindahan yang luar biasa dengan warna warni pelangi yang menghiasi tiap sudut khayalannya , namun semua khayalan itu hancur berantakan dalam waktu singkat saat terdengar suara wanita dari balik pintu kamarnya . Tok …..tok …. Tok …” Ra, ra mama boleh masuk “ “Ah..Eh boleh ma , masuk aja gak di kunci kok” “Kamu lagi apa sayang ?”   “ ngeliatin hujan aja ma” “kamu ini , demen banget ngeliatin hujan , entar ada petir loh” “Habisnya enak mah ngeliatin hujan Senyum manis terukir indah di bibir wanita 30 tahun itu

Dua Bintang Paling Bersinar

Saat semua telah larut dalam kesunyian malam , nia seorang gadis Belia yg hidup sendiri di sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta barat masih terdiam melihat dua bintang yang paling bersinar malam itu sambil melihat sebuah rekaman milik Ayah nya dan mengkhayalkan kehidupan nya dulu yang indah sebelum kejadian itu merenggut seluruh anggota keluarga nya . Kejadian itu terjadi sekitar 2 tahun lalu kala itu nia dan keluarga nya di kenal sebagai keluarga yang sangat di segani dan di hormati seluruh warga di daerah sekitar tempat tinggal nya . Nia melalui hari-harinya dengan kebahagiaan yang tak terkira . Ayah dan ibu nya sangat menyayangi nya , ia selalu di manja kebetulan dia anak satu-satu nya sehingga kasih sayang kedua orang tua nya sepenuhnya ia dapatkan . Namun di suatu hari , Dinda kakak sepupu nya Nia ponakan dari ayah nya melangsungkan acara pernikahan di Bandung . Nia dan keluarga nya pergi ke acara pernikahan dinda dengan mengendarai mobil , karna nia tak ingin nai

Jatuh cinta yang salah alamat

Ketika bagiku kau adalah tujuan  Kau malah menjadikanku salah satu dari pencarian  Awalnya , ku kira ini sebuah kebenaran karna selama ini jatuh hati tak pernah sebenar ini  Tapi , aku salah  Aku salah memilih tempat untuk menetap  Entah ini cara Tuhan meng-iyakan skenariomu  Entah pula cara Tuhan mengajarkanku untuk membuka sedikit hati yang selama ini ku tutup rapat karna sakit  Entahlah , ku coba untuk ikhlas tapi tetap saja sakit  Kau yang awalnya berusaha keras memberiku harap  Kau pula yang akhirnya berusaha merusak segala harap  Ku coba untuk melupa tapi sialnya aku semakin ingat  Dan bodohnya aku masih menyemai harap yang aku sendiri tau harap itu sudah kau matikan tanpa sisa