Langsung ke konten utama

ANGAN

Pagi ini aku lihat sepasang burung cantik yang entah apa namanya bertengger di ranting pohon , mereka bercengkrama , sepertinya mereka saling mencintai . aku masih asik melihat kemesraan yang mereka tunjukkan di depanku , iri rasanya dengan mereka !!! ingin seperti mereka saling berbagi kasih sayang , ingin ku usik mereka tapi aku tau aku gak boleh merusuh kebahagiaan makhluk lain .  

mereka makin mesra dan aku hanya tersenyum melihat mereka sambil berharap suatu saat aku juga merasakan kemesraan itu bersama pria yang menjadi imamku . memberikan kehangatan di dalam istana kami nanti , memberikan kenyamanan di setiap moment yang terjadi di istana kami . 

saat ku masih sibuk dengan angan-anganku bersama pria itu , keduanya pergi dan meninggal kan ku .... beberapa menit kemudian keduanya kembali membawa sebatang ilalang , untuk apa ilalang itu? mungkinkah mereka akan membangun istana ? "Fikirku" dan benar mereka bekerjasama membangun istana kecil . fantasiku mulai kembali , yah aku dan pria itu membangun sebuah istana kecil , tempat kami bernaung berbagi kasih sayang , memberi kenyamanan dan kehangatan , berbagi suka maupun duka serta mencari Ridhonya sang Ilahi . 


 namun , semua khayalanku buyar ketika suara indah ibu memanggilku dan menyuruhku mandi . Oh.... ternyata ini hanya angan !!! kusempatkan tersenyum ke mereka dan matahari yang sedari tadi mungkin menertawai ku

With Love 
Vietha

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MA , KEMBALIKAN WAKTU KU

Langit sore itu terlihat tak seindah biasanya , terlihat gelap nan pekat di atas sana meskipun masih tetep terlihat indah dengan warna ini . tetes demi tetes air nan sejuk berjatuhan membasahi bumi ini Rara , gadis berusia lima   belas tahun ini , tak henti-hentinya menghitung tiap tetes air hujan yang mengalir di jendela kamarnya . terasa sejuk dan menenangkan hati setiap jiwa yang menikmatinya . Fikirannya pun melayang terbang ke dunia fantasi , menciptakan keindahan yang luar biasa dengan warna warni pelangi yang menghiasi tiap sudut khayalannya , namun semua khayalan itu hancur berantakan dalam waktu singkat saat terdengar suara wanita dari balik pintu kamarnya . Tok …..tok …. Tok …” Ra, ra mama boleh masuk “ “Ah..Eh boleh ma , masuk aja gak di kunci kok” “Kamu lagi apa sayang ?”   “ ngeliatin hujan aja ma” “kamu ini , demen banget ngeliatin hujan , entar ada petir loh” “Habisnya enak mah ngeliatin hujan Senyum manis terukir indah di bibir wanita 30 tahun itu

Dua Bintang Paling Bersinar

Saat semua telah larut dalam kesunyian malam , nia seorang gadis Belia yg hidup sendiri di sebuah rumah mewah di kawasan Jakarta barat masih terdiam melihat dua bintang yang paling bersinar malam itu sambil melihat sebuah rekaman milik Ayah nya dan mengkhayalkan kehidupan nya dulu yang indah sebelum kejadian itu merenggut seluruh anggota keluarga nya . Kejadian itu terjadi sekitar 2 tahun lalu kala itu nia dan keluarga nya di kenal sebagai keluarga yang sangat di segani dan di hormati seluruh warga di daerah sekitar tempat tinggal nya . Nia melalui hari-harinya dengan kebahagiaan yang tak terkira . Ayah dan ibu nya sangat menyayangi nya , ia selalu di manja kebetulan dia anak satu-satu nya sehingga kasih sayang kedua orang tua nya sepenuhnya ia dapatkan . Namun di suatu hari , Dinda kakak sepupu nya Nia ponakan dari ayah nya melangsungkan acara pernikahan di Bandung . Nia dan keluarga nya pergi ke acara pernikahan dinda dengan mengendarai mobil , karna nia tak ingin nai

Jatuh cinta yang salah alamat

Ketika bagiku kau adalah tujuan  Kau malah menjadikanku salah satu dari pencarian  Awalnya , ku kira ini sebuah kebenaran karna selama ini jatuh hati tak pernah sebenar ini  Tapi , aku salah  Aku salah memilih tempat untuk menetap  Entah ini cara Tuhan meng-iyakan skenariomu  Entah pula cara Tuhan mengajarkanku untuk membuka sedikit hati yang selama ini ku tutup rapat karna sakit  Entahlah , ku coba untuk ikhlas tapi tetap saja sakit  Kau yang awalnya berusaha keras memberiku harap  Kau pula yang akhirnya berusaha merusak segala harap  Ku coba untuk melupa tapi sialnya aku semakin ingat  Dan bodohnya aku masih menyemai harap yang aku sendiri tau harap itu sudah kau matikan tanpa sisa